Intro
Perkenalan
Angular dikenal sebagai Framework Frontend yang sulit dipelajari, namun di sini Saya akan memandumu untuk mematahkan anggapan tersebut. Di sini tidak hanya mengajarkan bagaimana cara menggunakan Angular, namun juga bagaimana cara berpikir sebagai seorang Developer Modern.
Pengajar Kamu

Founder Kreatorku Indonesia (Meduru.app, Arxist.id)
Seorang Developer yang berpengalaman membangun aplikasi lebih dari 7 tahun. Fokus menggunakan Angular dan Laravel sebagai framework utama dalam mayoritas proyek yang dibuat.
Prasyarat
Akan lebih baik bila kamu sudah memiliki pengetahuan dasar tentang:
- HTML: Kamu perlu mengerti dasar-dasar HTML seperti tag, atribut, dan lainnya.
- CSS: Kamu perlu mengerti dasar-dasar CSS seperti selector, property, dan lainnya.
- Javascript & Programming: Kamu perlu mengerti dasar-dasar Javascript seperti variabel, function, dan lainnya.
- Pengetahuan dasar komputer: seperti Browser, Text Editor (VSCode, PHPStorm, dll), shortcut, sistem operasi, dll.
Jika kamu tidak memenuhi prasyarat di atas, kamu perlu mempelajarinya terlebih dahulu. Saat ini kami belum menyediakan materi untuk prasyarat tersebut.
Alasan pembuatan Kitab kursus gratis ini
Popularitas Angular di Indonesia tidak begitu populer dibandingkan framework lain karena beberapa alasan:
- Tingkat kesulitan yang tinggi untuk dipelajari oleh developer pemula karena banyaknya konsep yang harus dipelajari
- Kurangnya komunitas yang aktif dalam Bahasa Indonesia
- Angular hanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan menengah-besar, sehingga tidak banyak developer yang mempelajarinya
- Tidak dapat digunakan sebagai mini-framework untuk arsitektur monolith
Dalam hal ini saya ingin memperkenalkan Angular agar lebih friendly kepada pemula, terutama nantinya akan menjadi sumber belajar bagi developer pemula di perusahaan saya.
Kursus Berbayar
Saya juga membuka kursus berbayar untuk kamu yang ingin belajar langsung dengan saya. Kamu bisa langsung menghubungi melalui:
Apa itu Angular
Intermezzo
Kebutuhan pengembangan web semakin kompleks dengan pengembangannya yang sudah mulai menjadi tandingan dari Mobile Apps. Hadirnya Progressive Web Apps membawa tantangan baru bahwa Web kini bisa memiliki fitur dan performa yang sama seperti aplikasi Mobile pada umumnya.
Mungkin kamu sering melihat bagaimana aplikasi-aplikasi populer justru mengarahkan aplikasinya ke website menggunakan WebView. Misalnya seperti yang dilakukan brand berwarna ijo yang populer di Indonesia.
Dengan melakukan hal tersebut, perusahaan bisa melakukan efisiensi pengembangan dan dapat mendeliver produk mereka jauh lebih cepat lagi, dan dengan PWA mereka tak perlu khawatir ada kekurangan misalnya seperti degradasi performa yang dialami saat website dipakai.
Single Page Application
SPA dikenal sebagai metode untuk membuat website terasa seperti aplikasi Native dengan membuat website dapat meload data tanpa melakukan reload penuh pada halaman website.
Misalnya seperti Website Facebook: di saat kamu berpindah halaman, bilah Chat Bubble di samping kanan akan tetap berada di situ tanpa melakukan load ulang karena hanya halaman di tengah yang melakukan load ulang data.
Di sisi lain, browser juga tidak kehilangan history dimana letak halaman yang sedang kamu buka maupun yang telah dibuka sebelumnya. Metode ini menggunakan HTML5 History API.
Progressive Web Application
PWA merupakan tipe aplikasi yang memiliki fitur berikut ini:
- Dapat dijalankan Offline
- Performa tinggi
- Background processing menggunakan Service Worker
- Dapat mengakses Push Notification
- Dapat mengakses Sensor device
- Dapat diakses melalui Home Screen dengan Icon yang sama seperti Mobile App umumnya
Artinya website kamu dapat disimpan ke dalam Home Screen tanpa perlu diinstall layaknya Aplikasi namun tanpa perlu pergi ke Playstore.
Saat ini PWA didukung untuk Browser Firefox, Chrome, Safari, dan Microsoft Edge. Dengan batasan pada perangkat iOS belum dapat mengakses Push Notifikasi ataupun Background Sync.
Apa Hubungannya dengan Angular?
Lebih dari satu dekade yang lalu Angular.js (Versi 1) lahir sebagai framework Javascript pertama yang dikhususkan untuk membuat Single Page Application dengan ideologi All-in-One Solution yang masih dibawa hingga kini.
Kini dikenal dengan Angular (V2+) yang ditulis ulang menggunakan Typescript dimana Angular dapat digunakan untuk membuat:
- Single Page Application
- Progressive Web App
- Hybrid Mobile App (Ionic, NativeScript)
- Hybrid Desktop App (Electron)
- Hybrid SSR & Static Site Generator (Analog)
Maka Apa itu Angular?
Angular adalah sebuah kerangka kerja (framework) pengembangan untuk membuat aplikasi interaktif dan dinamis menjadi lebih mudah, cepat, dan stabil.